Jalan setapak
sempitnya jalan yang dilalui
gelapnya langit yang harus diterobos
seakan tidak ada penopang
mencoba maju dengan merangkak perlaha-lahan
sejak november 2012 saya cukup bertanya-tanya tentang kasih karunia, kemarin saya sempat menulis tentang "berkenalan (lagi)". tertulis sedikit tentang apa itu kasih karunia, tapi di hati kecil saya sebenernya masi ragu tentang apa itu kasi karunia.
banyak orang berpandangan tentang kasi karunia itu adalah berkat. mungkin tidaklah salah tapi saya tidak mengerti ini mencoba untuk membuka apa itu kasih karunia. dan sayapun berdoa pada Bapa apa itu kasih karunia.
kembali ke perjalanan hari-hari saya, masi melekat pada pertanyaan tersebut. mencoba saya merenung dan melihat indahnya matahari siang dan indahnya langit, bersamanya waktu terlihat berita kota jakarta yang penuh dengan sandiwara, terlintas pada otak saya "mereka sebenarnya tak pantas menerima semua ini, masi untung digaji masi mencuri" setelah itu terdengar dari hati yang paling dalam "itulah kasih karunia"
sayapun masi tidak mengerti.
karena tidak mengerti maka Tuhan pun membuka segala yang mengganjal dalam hati saya yang saya sebut akar pahit.
Akar Pahit
selama berbulan-bulan saya "merasa" bahwa saya mendapat perlakuan tidak adil (fyi: karena orang tua) dan sepeti biasa saya pada titik dimana saya berontak dengan alasan saya tidak mau menyimpan dendam tapi ternyata saya menanam dan menyimpan akar pahit tersebut sendiri. saya ungkapkan kekecewaan saya terhadap perlakuan yang diberikan kepada saya, tapi setelah merasa sudah cukup puas didengarkan saya merasa ada yang salah karena tidak seharusnya saya sakit hati karena tidak saya temukan kesalahan siapapun, kesalahan ada di saya yang membutakan mata sendiri. tapi saya bersyukur karena saya buta saya melihat. yes, i was lost and now i found.
Keadilan
apa itu keadilan? saya bertanya pada Tuhan apa itu keadilan?
dibawaNya saya pada cerita kisah anak yang hilang, ketika kembali kepada Bapa bukan saja hanya diterima namun diberikan semua yang baru dan diadakanNya pesta bagi anak itu namun lihatlah si sulung menggerutu dan melihat Bapanya salah memperlakukan anak itu karena tak pernah dipestakanNya dia. tapi bukankah si sulung dirumah Bapa dimana dia bisa menikmati semua yang ada. karena dia dirumah Bapa, jikalau dia menginginkan pesta bisa dia meminta Bapa untuk mengadakannya.
saya merenung
benar saya si sulung yang tidak bisa menikmati kasih karunia tanpa batas itu.
ya saya melayani, taat dan memberikan segala sesuatu yang saya, namun ketika orang lain yang tidak bersusah payah seperti saya mendapatkan lebih baik dari saya mulai saya berontak, jawabannya hanya satu saya tidak sadar ada di rumah Bapa, saya lagi2
tidak mengenal.
dibawaNya saya kepada cerita perempuan samaria yang menimba air
Yohanes 4
Maka datanglah seorang perempuan Samaria hendak menimba air. Kata Yesus kepadanya: "Berilah Aku minum."8. Sebab murid-murid-Nya telah pergi ke kota membeli makanan.9. Maka kata perempuan Samaria itu kepada-Nya: "Masakan Engkau, seorang Yahudi, minta minum kepadaku, seorang Samaria?" (Sebab orang Yahudi tidak bergaul dengan orang Samaria.)10. Jawab Yesus kepadanya: "Jikalau engkau tahu tentang karunia Allah dan siapakah Dia yang berkata kepadamu: Berilah Aku minum! niscaya engkau telah meminta kepada-Nya dan Ia telah memberikan kepadamu air hidup."11. Kata perempuan itu kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tidak punya timba dan sumur ini amat dalam; dari manakah Engkau memperoleh air hidup itu?12. Adakah Engkau lebih besar dari pada bapa kami Yakub, yang memberikan sumur ini kepada kami dan yang telah minum sendiri dari dalamnya, ia serta anak-anaknya dan ternaknya?"13. Jawab Yesus kepadanya: "Barangsiapa minum air ini, ia akan haus lagi,14. tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal."15. Kata perempuan itu kepada-Nya: "Tuhan, berikanlah aku air itu, supaya aku tidak haus dan tidak usah datang lagi ke sini untuk menimba air."
Mengenal Tuhan yang tidak terbatas dengan keterbatasan
Wanita samaria yang tidak pernah mengenal Allah, mengatakan bahwa dia tidak layak membeikan air itu kepada Tuhan. namun apa kata Tuhan
Jikalau engkau tahu tentang karunia Allah dan siapakah Dia, yang berkata kepadamu: Berilah Aku minum! niscaya engkau telah meminta kepada-Nya dan Ia telah memberikan kepadamu air hidup
saya mencoba mnyederhanakan kata-kata ini menjadi
kalau kita mengenal Tuhan dan sadar akan karuniaNya -> pasti kita akan melakukan semuanya untuk Dia
akar pahit, ketidak adilan, sakit hati, dan lain-lainnya lahir karena kita tidak mengenal Allah yang sebenarnya. contoh pelayanan pernahkah anda berpikir "saya ke gereja supaya saya diberkati" atau "saya pelayanan supaya saya diberkati" atau ekstrimnya "saya tidak melakukan dosa supaya saya diberkati" jadi
kalau saya tidak melakukan itu semua saya tidak diberkati?
jadi bagaimana orang agama lain? atau kepercayaan lain atau orang lain ?
kenapa mereka mendapatkan bahkan kadang lebih dari saya?
ketika saya melakukan dosa dan minta ampun dan besoknya dengan sadar saya melakukan dosa lagi apakah saya tidak diampuni?
kembali ke yohanes 4.
14. tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal."
kasih karunia itu tanpa batas. Penebusan itu adalah kasih karunia yang diberikan kepda kita. *
Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal.* tidak terbatas itulah Bapa.
pernah saya berpikir kalau saya bahagia hari ini besok berarti saya mendapat sesuatu yang tidak enak. atau kalau saya sehat hari ini mungkin besok bisa sakit. seperti orang yang khawatir dan tidak bisa menikmati berkat Tuhan.
25. "Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian?26. Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu?27. Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya?
saya merasa hidup dibawah kasih karunia Tuhan membuat saya memiliki alasan untuk tidak khawatir, takut ataupun hal buruk lainnya. ketika ada orang yang mendapat lebih dari saya , saya memiliki alasan bukannya saya hidup dibawah kasih karunia Tuhan? hidup dibawah kasih karunia bukan berarti saya tidak melakukan apa-apa tapi menyadari segala sesuatu milik dan untuk Tuhan dan membuat kita lebih lagi untuk Dia. karena lagi Tuhan sudah memberikan ketidak terbatasan karuniaNya
setelah saya mengerti ini sayapun melihat
jalan setapak,
memang hanya jalan setapak
kegelapan yang ditimbulkan karena saya menutup mata
karena saya Takut melihat jalan yang sempit itu.
"buka matamu"
dan saya pun melihat,
banyak jebakan dan kubangan, jalan setapak itupun tidak rata
tapi terlihat oleh saya Seseorang.
Dia menuntun saya, tangan kuasaNya menggenggam saya
sering terjatuh, tergelincir bahkan masuk di kubangan
namun tak letih Dia angkat saya lagi dan lagi
jalan setapak sempit tapi indahnya langit dan matahari diatas membuat saya menikmati perjalanan saya
kadang angin kencang, badai dan hujan datang. membayangkan saja takut
namun
Ia berkata
"Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu."
illustrasi jalan setapak ini menggambarkan hidup yang sangat bergantung dengan kasih dan kuasa Allah.
God bless
12/01/13