Sabtu, 19 Januari 2013

Jakarta

Jakarta Banjir
Jakarta Siaga
Pray4Jakarta

2 minggu ini bacaannya hanya itu saja. 
bosan dengar berita itu. tapi lucu Tuhan taruhkan sesuatu pada hati saya
ketika semua orang mencari tahu alasan kenapa jakarta banjir 
Tuhan bawa saya melihat kenyataan yang "lucu" ini.

kemarin pagi jam 4 saya bangun. berasa ga bisa tidur dan saya memutuskan untuk berdoa dan bersaat teduh. didalam keheningan dan bunyi rintikan hujan, kegelapanpun menyelimuti. DibawaNya saya dalam pikiran tanpa batas. 

takut, resah, gelisah. 
itu yang saya rasakan, ya saya takut kesendirian dan gelap sunyi merasa tidak aman. saya bilang dalam hati bahwa saya tidak sendiri ada Yesus disamping saya, jiwapun tenang. saya berpikir ini sesuatu yang menakutkan tapi indah, mengkhawatirkan tapi tenang. saya sebut itu situasi terikat/tergantung. 

saya tanya Tuhan, "Tuhan apa yang mau kau tunjukkan pada saya tentang tergantung ini?"
Tuhan memberikan saya gambar kota jakarta yang lumpuh akibat banjir. dan akhirnya dibukakan saya pada pengertian ini

Jakarta
Jakarta dikenal sebagai pusat ibu kota, terkenal dengan semua serba ada, dikenal sebagai pusat dari semua perputaran yang ada di indonesia. jakartapun dikenal sebagai kota yang individualis lihat saja persaingan, dan social yang rendah. banyak orang bilang kalau sudah tinggal di kota jakarta baru maju, banyak pula yang menyebutkan diluar jakarta itu ketinggalan jaman. 
sombong
banyak timbul rasa sombong dan persaingan kekayaan di jakarta. buktinya dengan adanya gedung-gedung tinggi, mal-mal megah, city block dan lain-lainnya. banyak orang di jakarta berlomba-lomba membeli rumah/ membangun gedung sana sini untuk membuktikan siapa yang terhebat. sombong. 

dengan segala kemudahan akses dan fasilitas membuat jakarta lupa. lupa bahwa jakarta hanyalah jakarta. yang suatu saat saya tidak tahu Tuhan bisa saja "wusssssss" dan jakarta lenyap dengan satu hembusan

banjir
dan banjir? kenapa banjir? kenapa bukan tsunami Tuhan? kenapa harus banjir ya Tuhan?. 
banjir menurut saya bukan sesuatu yang besar, tidak kayak tsunami atau gunung meletus ato angin topan kenapa banjir. menurut saya banjir itu sesuatu yang "kacangan" ditingkat bencana karena ya itu dibuat oleh manusia kan?
dan Tuhan bilang "benar"

"Aku yang mahakuasa hanya butuh meneteskan satu tetes air ke Jakarta untuk melumpuhkannya"

cukup dengan hujan deras 3 hari saja jakarta tidak berdaya dan lumpuh, segala aktifitas terhenti. apalah saya haruskan saya sombong? dan apalah kuasa orang jakarta, katakan kuasa apa yang dimiliki? 
tidak ada
ironis

saya terdiam, dan saya tertegur 

hidup ini hanyalah kasih karunia, karena kesempatan yang diberikan oleh Tuhan kita bisa hidup, tanpa pertolongannya kita hanya debu yang siap disapu dan dibuang. 
hidup kita tidak bergantung pada listrik, makanan/minuman atau kekayaan.

hanya satu Tuhan 

Mzm 88:1 Untuk pemimpin biduan. Menurut lagu: Gitit. Mazmur Daud. (8-2) Ya TUHAN, Tuhan kami, betapa mulianya nama-Mu di seluruh bumi! Keagungan-Mu yang mengatasi langit dinyanyikan. 8:2 (8-3) Dari mulut bayi-bayi dan anak-anak yang menyusu telah Kauletakkan dasar kekuatan karena lawan-Mu, untuk membungkamkan musuh dan pendendam. 8:3 (8-4) Jika aku melihat langit-Mu, buatan jari-Mu, bulan dan bintang-bintang yang Kautempatkan: 8:4 (8-5) apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia 1 , sehingga Engkau mengindahkannya?8:5 (8-6) Namun Engkau telah membuatnya hampir sama seperti Allah, dan telah memahkotainya dengan kemuliaan dan hormat 2 . 8:6 (8-7) Engkau membuat dia berkuasa atas buatan tangan-Mu; segala-galanya telah Kauletakkan di bawah kakinya: 8:7 (8-8) kambing domba dan lembu sapi sekalian,juga binatang-binatang di padang;8:8 (8-9) burung-burung di udara dan ikan-ikan di laut, dan apa yang melintasi arus lautan. 8:9 (8-10) Ya TUHAN, Tuhan kami, betapa mulianya nama-Mu di seluruh bumi!
God bless




Selasa, 15 Januari 2013

Light Beam

menulis dan membaca sebenarnya bukan bidang yang saya coba tekunin
tapi karena saya mau belajar jadinya saya mau tunduk. terima kasih untuk yang mau membaca blog saya yang agak-agak berantakan.

Light Beam 
pada bulan oktober 2012 tanggal 2 yaitu hari selasa malam di gereja saya selalu diadakan persekutuan doa malam bagi para pelayan Tuhan. saya beberapa meminta visi dari Tuhan sesuai dengan firman yang saya dapat dari habakuk di habakuk 2: 1-2 
Aku mau berdiri di tempat pengintaianku dan berdiri tegak di menara, aku mau meninjau dan menantikan apa yang akan difirmankan-Nya kepadaku, dan apa yang akan dijawab-Nya atas pengaduanku.Lalu TUHAN menjawab aku, demikian: "Tuliskanlah penglihatan itu dan ukirkanlah itu pada loh-loh, supaya orang sambil lalu dapat membacanya.
ayat itu bergema cukup lama selama 2012, pas WPA (World prayer Assembly) saya menemukan ayat yang mereka pakai sama seperti apa yang ditaruh dalam hati saya.
dalam hati saya berpikir apa Tuhan mau saya jadi pendeta? tapi sampai saat ini saya belum mendapatkan jawaban ini. tapi sampai sekarang saya tidak yakin panggilan saya menjadi pendeta, karena setelah bertanya soal ini besok harinya saya mendapat ayat bahwa tidak seharusnya wanita menjadi pengajar.

kembali ke persekutuan doa saya mendapat gambaran saya melihat kegelapan di lautan lepas dan disana terlihat begitu banyak kapal dan saya melihat sebuah menara, ya mercusuar. saya tertuju pada gambar mercusuar dan menyamakan dengan ayat yang saya dapat pada habakuk.

berdiri tegak di menara, meninjau dan menantikan. -> Menara mercusuar
penglihatan, dan mengukir di loh-loh supaya orang bisa membacanya

saya agak bingung jujur saja. saya tanya lagi ke Tuhan apa yang Dia mau dalam hidup saya. tahun baru saya berdoa dan mendapatkan pada bilangan 6

TUHAN memberkati engkau dan melindungi engkau;TUHAN menyinari engkau dengan wajah-Nya dan memberi engkau kasih karunia;TUHAN menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera.
saya ga tau pas dapet ayat ini bagian Menyinari itu ada garis bawahnya

saya yakin ini yang Tuhan mau dalam hidup saya mercusuar

Mercusuar/menara -> tempat yang tinggi
mercusuar memiliki sinar dari atas ->  menyinari engkau dengan wajahNya, di habakuk ditulis tempat pengintaian dalam NKJV ditulis rampart yang artinya tempat perlindungan yang berada diaatas
Mercusuar -> adalah salah satu navigator selalu berada di belakang, nabi habakuk berdiri di tempat pengintaiannya menunggu/menanti yang difirmankanNya
Mercusuar memiliki lampu lentera yang menghasilkan sinar lurus/ bias sinar lurus untuk memberikan navigasi atau arahan bagi kapal.

sinar lurus/ atau bias itu dalam kamus bahasa inggris Light beam. ya Tuhan mau saya jadi mercusuar yang menghasilkan light beam.

baru saya sadari saya selalu bekerja dibelakang layar, dan dengan adanya visual tersebut saya menjadi yakin pekerjaan saya dibelakang layar yang berhubungan dengan visual (dalam habakuk -> Tuliskan penglihatan mu itu dalam loh-loh) di NKJV penglihatan adalah visual dan ini berhubungan sekali dengan visi dan talenta saya.

visi saya adalah membuat film ya saya ingin menjadi seorang film director. ya mimpi ini belum terwujud tapi visi Tuhan sudah berjalan. mengapa? saya skrg ini freelancer dalam bidang design dan video. bekerja di balik computer dan memperlihatkan kepada orang-orang. begitu juga di pelayanan saya bergerak dibalik layar.

namun tantangan yang paling berat buat saya adalah rendah hati. karena bekerja dibalik layar tidak saya pungkiri ingin rasanya orang tau siapa yang membuatnya. kadang navigator itu dilupakan tapi lagi Tuhan selalu bilang kolose 3:23 itu tidak memerlukan pujian dari manusia. :)

saya tetap berdoa untuk mimpi2 saya dan saya tetap mau diarahkan oleh Tuhan untuk memberikan kesaksian kepada dunia tentang Dia melalui talenta yang Dia berikan kepada saya





Sabtu, 12 Januari 2013

jalan setapak

Jalan setapak

sempitnya jalan yang dilalui
gelapnya langit yang harus diterobos
seakan tidak ada penopang
mencoba maju dengan merangkak perlaha-lahan

sejak november 2012 saya cukup bertanya-tanya tentang kasih karunia, kemarin saya sempat menulis tentang "berkenalan (lagi)". tertulis sedikit tentang apa itu kasih karunia, tapi di hati kecil saya sebenernya masi ragu tentang apa itu kasi karunia.

banyak orang berpandangan tentang kasi karunia itu adalah berkat. mungkin tidaklah salah tapi saya tidak mengerti ini mencoba untuk membuka apa itu kasih karunia. dan sayapun berdoa pada Bapa apa itu kasih karunia.
kembali ke perjalanan hari-hari saya, masi melekat pada pertanyaan tersebut. mencoba saya merenung dan melihat indahnya matahari siang dan indahnya langit, bersamanya waktu terlihat berita kota jakarta yang penuh dengan sandiwara, terlintas pada otak saya "mereka sebenarnya tak pantas menerima semua ini, masi untung digaji masi mencuri" setelah itu terdengar dari hati yang paling dalam "itulah kasih karunia"
sayapun masi tidak mengerti.
karena tidak mengerti maka Tuhan pun membuka segala yang mengganjal dalam hati saya yang saya sebut akar pahit.

Akar Pahit

selama berbulan-bulan saya "merasa" bahwa saya mendapat perlakuan tidak adil (fyi: karena orang tua) dan sepeti biasa saya pada titik dimana saya berontak dengan alasan saya tidak mau menyimpan dendam tapi ternyata saya menanam dan menyimpan akar pahit tersebut sendiri. saya ungkapkan kekecewaan saya terhadap perlakuan yang diberikan kepada saya, tapi setelah merasa sudah cukup puas didengarkan saya merasa ada yang salah karena tidak seharusnya saya sakit hati karena tidak saya temukan kesalahan siapapun, kesalahan ada di saya yang membutakan mata sendiri. tapi saya bersyukur karena saya buta saya melihat. yes, i was lost and now i found.

Keadilan
apa itu keadilan? saya bertanya pada Tuhan apa itu keadilan?
dibawaNya saya pada cerita kisah anak yang hilang, ketika kembali kepada Bapa bukan saja hanya diterima namun diberikan semua yang baru dan diadakanNya pesta bagi anak itu namun lihatlah si sulung menggerutu dan melihat Bapanya salah memperlakukan anak itu karena tak pernah dipestakanNya dia. tapi bukankah si sulung dirumah Bapa dimana dia bisa menikmati semua yang ada. karena dia dirumah Bapa, jikalau dia menginginkan pesta bisa dia meminta Bapa untuk mengadakannya.
saya merenung benar saya si sulung yang tidak bisa menikmati kasih karunia tanpa batas itu.

ya saya melayani, taat dan memberikan segala sesuatu yang saya, namun ketika orang lain yang tidak bersusah payah seperti saya mendapatkan lebih baik dari saya mulai saya berontak, jawabannya hanya satu saya tidak sadar ada di rumah Bapa, saya lagi2 tidak mengenal.

dibawaNya saya kepada cerita perempuan samaria yang menimba air

Yohanes 4

Maka datanglah seorang perempuan Samaria hendak menimba air. Kata Yesus kepadanya: "Berilah Aku minum."8. Sebab murid-murid-Nya telah pergi ke kota membeli makanan.9. Maka kata perempuan Samaria itu kepada-Nya: "Masakan Engkau, seorang Yahudi, minta minum kepadaku, seorang Samaria?" (Sebab orang Yahudi tidak bergaul dengan orang Samaria.)10. Jawab Yesus kepadanya: "Jikalau engkau tahu tentang karunia Allah dan siapakah Dia yang berkata kepadamu: Berilah Aku minum! niscaya engkau telah meminta kepada-Nya dan Ia telah memberikan kepadamu air hidup."11. Kata perempuan itu kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tidak punya timba dan sumur ini amat dalam; dari manakah Engkau memperoleh air hidup itu?12. Adakah Engkau lebih besar dari pada bapa kami Yakub, yang memberikan sumur ini kepada kami dan yang telah minum sendiri dari dalamnya, ia serta anak-anaknya dan ternaknya?"13. Jawab Yesus kepadanya: "Barangsiapa minum air ini, ia akan haus lagi,14. tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal."15. Kata perempuan itu kepada-Nya: "Tuhan, berikanlah aku air itu, supaya aku tidak haus dan tidak usah datang lagi ke sini untuk menimba air."
Mengenal Tuhan yang tidak terbatas dengan keterbatasan

Wanita samaria yang tidak pernah mengenal Allah, mengatakan bahwa dia tidak layak membeikan air itu kepada Tuhan. namun apa kata Tuhan
Jikalau engkau tahu tentang karunia Allah dan siapakah Dia,   yang berkata kepadamu: Berilah Aku minum! niscaya engkau telah meminta kepada-Nya dan Ia telah memberikan kepadamu air hidup
saya mencoba mnyederhanakan kata-kata ini menjadi
kalau kita mengenal Tuhan dan sadar akan karuniaNya -> pasti kita akan melakukan semuanya untuk Dia
akar pahit, ketidak adilan, sakit hati, dan lain-lainnya  lahir karena kita tidak mengenal Allah yang sebenarnya. contoh pelayanan pernahkah anda berpikir "saya ke gereja supaya saya diberkati" atau "saya pelayanan supaya saya diberkati" atau ekstrimnya "saya tidak melakukan dosa supaya saya diberkati" jadi

kalau saya tidak melakukan itu semua saya tidak diberkati?
jadi bagaimana orang agama lain? atau kepercayaan lain atau orang lain ?
kenapa mereka mendapatkan bahkan kadang lebih dari saya?

ketika saya melakukan dosa dan minta ampun dan besoknya dengan sadar saya melakukan dosa lagi apakah saya tidak diampuni?
kembali ke yohanes 4.
14. tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal."
kasih karunia itu tanpa batas. Penebusan itu adalah kasih karunia  yang diberikan kepda kita. *Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal.* tidak terbatas itulah Bapa.

pernah saya berpikir kalau saya bahagia hari ini besok berarti saya mendapat sesuatu yang tidak enak. atau kalau saya sehat hari ini mungkin besok bisa sakit. seperti orang yang khawatir dan tidak bisa menikmati berkat Tuhan.
25. "Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian?26. Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu?27. Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya?
saya merasa hidup dibawah kasih karunia Tuhan membuat saya memiliki alasan untuk tidak khawatir, takut ataupun hal buruk lainnya. ketika ada orang yang mendapat lebih dari saya , saya memiliki alasan bukannya saya hidup dibawah kasih karunia Tuhan? hidup dibawah kasih karunia bukan berarti saya tidak melakukan apa-apa tapi menyadari segala sesuatu milik dan untuk Tuhan dan membuat kita lebih lagi untuk Dia. karena lagi Tuhan sudah memberikan ketidak terbatasan karuniaNya
setelah saya mengerti ini sayapun melihat

jalan setapak,
memang hanya jalan setapak
kegelapan yang ditimbulkan karena saya menutup mata
karena saya Takut melihat jalan yang sempit itu.

"buka matamu"
dan saya pun melihat,
banyak jebakan dan kubangan, jalan setapak itupun tidak rata
tapi terlihat oleh saya Seseorang.
Dia menuntun saya, tangan kuasaNya menggenggam saya
sering terjatuh, tergelincir bahkan masuk di kubangan
namun tak letih Dia angkat saya lagi dan lagi
jalan setapak sempit tapi indahnya langit dan matahari diatas membuat saya menikmati perjalanan saya
kadang angin kencang, badai dan hujan datang. membayangkan saja takut
namun Ia berkata

"Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu."

illustrasi jalan setapak ini menggambarkan hidup yang sangat bergantung dengan kasih dan kuasa Allah.


God bless
12/01/13



Selasa, 08 Januari 2013

berkenalan (lagi)

halaman terakhir dari sebuah buku
hampir selalu berisikan tentang referensi 
referensi yang berisikan tentang support, 
atau inspirasi atau bantuan dari buku lain
namun cerita utama tetaplah apa yang diisikan sang penulis.
referensi hanyalah penolong dan fasilitas.
meski referensi itu penting dia tidak bisa menjadi yang terutama 
karena referensi hanyalah kutipan

saya berpikir akhir-akhir ini tentang kenapa saya harus kembali ke Indonesia
ketika saya harus dicabut dari suatu komunitas didalam gereja dan sekolah, dimana saya bisa berlindung
saya bisa merasa nyaman karena ada dukungan dalam doa dan daya.
saya bisa tertawa, saya bisa menangis didalamnya bersama-sama 
saya bisa bergantung

bergantung 

ya bergantung pada sebuah komunitas dan keadaam

ketika kata itu terucap, hati terasa aman, dan otak tertidur

tangan Tuhan yang maha kuasa itu mencabut saya 
berontak, ya saya berontak bagaikan seorang anak kecil yang tidak diperbolehkan bermain bersama teman-temannya.
kesepian, kehilangan dan merasa sendirian, itu yang saya rasakan. itu sudah terjadi selama tahun 2012. mengapa saya menuliskan ini lagi, karena ini terjadi hampir berulang kali. mungkin saya ga dicabut. tapi orang lain yang pergi, atau kami bertengkar dan membuat orang itu tidak nyaman lagi atau kecewa dsb. sering kali saya minta 1 saja Tuhan yang bisa saya percaya, dan tukar atau panutan pendapat, anyway saya ga menulis tentang pasangan hidup :) . tiba-tiba saya teringat akan ayat yohanes 14:16-30
14:16 Aku akan minta kepada Bapa  , dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, 14:17 yaitu Roh Kebenaran.  Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu 

untuk sekian kalinya Tuhan mengingatkan saya tentang fullness in God (utuh didalam Tuhan) atau sinergi dengan Tuhan bersatu atau bergantung denganNya bukan yang lain. semakin hari semakin disadarkan dengan keberadaan roh kudus. dan mulai menyadari kalau ga ada roh kudus, saya bisa kemana? kemanakah saya mau berjalan tanpa ada pegangan yang pasti. ketika tidak ada suara orang lain, suara roh kudus semakin terdengar.

Intimacy

saya semakin menyadari saya tidak dapat begantung dengan siapa-siapa. orang tua, kakak, adik, sahabat, teman, pendeta, siapapun orang-orang disekitar saya Tuhan taruhkan sebagai referensi yang bisa dikutip namun tetap bukan cerita utama. saya merasa inilah hal paling romantis yang pernah Tuhan tumbuhkan dalam hati saya, seperti seseorang yang sangat cemburu dan meninginkan keutuhan saya secara keseluruhan bahkan Dia mau merelakan apa saja untuk mendapatkan saya. Dia menginginkan saya yang apa adanya, baik atau buruknya saya, seperti pertahanan diri saya dibukanya satu demi satu. saya sebut ini intimacy. (inti -> yang utama, ya saya dan Tuhan adalah cerita utama)
intimacy adalah hal yang sifatnya private tidak menginvolve orang lain, barang atau keadaan. seperti halnya pernikahan banyak belajar dari orang tua, om dan tante, pendeta bahkan pasangan lain bahwa suka duka, senang atau susah, sakit atau sehat dan lain-lain dihadapi bersama tanpa mengenal keadaan karena sudah menyatu. dan ini membuat saya mengerti mengapa saya dipanggil keluar dari malaysia. ya karena iman yang saya miliki adalah iman rame-rame. iman yang bergantung pada orang lain, keadaan bahkan atmosfir. dulu saya sering berkata saya tidak merasakan adanya Tuhan padahal banyak saya berkata Tuhan maha hadir. karena musik dari gereja yang kurang saya berkata, atmosfir Tuhan tidak ada. sering saya mengatakan itu ketika saya masuk dalam tahap intimacy saya sadar saya Tidak merasakan Tuhan karena diri saya dan hati saya bukan karena situasi karena apapun yang terjadi Tuhan tetap mengasihi saya dan Dia ada di dalam saya.

intimidasi

intimidasi ini lahir karena keadaan. saya pernah dalam posisi ini ketika saya hidup percaya karena keadaan, saya sering merasa bersalah bahkan berlebihan sampai merasa tidak layak diampuni, padahal faktanya Tuhan adalah maha pengampun. ya saya menjadi Tuhan atas diri saya, membuat saya sadar selama ini saya tidak percaya sama Tuhan, saya tidak kenal siapakah Tuhan itu. ini karena tidak adanya intimacy denganNya, karena intimacy menciptakan rasa percaya karena semakin mengenal, intimacy membuat saya mengenal characternya lebih lagi. semakin mengenal yang disuka dan tidak, semakin mengenal tujuanNya. saya semakin dibuatnya mengenal Dia. ketika saya diintimidasi Tuhan berkata kepada saya bahwa itu adalah bukti kongkrit dan nyata bahwa saya tidak mengenal siapa Tuhan itu dan apa itu kasih karunia. dan disitu saya tersungkur menghadap tahta "im sorry Lord... let me know the real You as who You are and not like what I imagine"

berkenalan (lagi)

mengawali perkenalan lagi, rasa takut sering mengancam tapi membuat saya semakin mengerti hidup saya sangat bergantung dengan Tuhan. semakin lagi menyadari bahwa dunia ini kejam, semakin menyadari hidup ini penuh ancaman, ya saya butuh dan bergantung pada kasih karunia.
bilangan 6:24-26 TUHAN memberkati engkau   dan melindungi engkau;TUHAN menyinari engkau  dengan wajah-Nya dan memberi engkau  kasih karunia TUHAN menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera. 
08/01/13
-Sarita Rahadian-